Re.....
Re.....
Perhatikan embun di dedaunan saat fajar mulai
menyingsing. Ada kekecewaan di sana. Seperti aku, daun yang tak pernah marah
kepada matahari.
Re.....
Sepertinya kau tak paham tentang perumpamaan tadi. Kau
regas segala pucuk pengharapan yang tadinya mekar, kini hanya tersisa ranting
dan batangnya yang berdiri lesu.
Re.....
Kini ada kabut di depan mataku, sehingga tak nampak jelas keindahan dirimu. Dan kini bukanlah menyesalkan pertemuan. Namun belajar
untuk mengikhlaskan keadaan.
Re.....
Tanganmu tak lagi kuraba sebab halus dan badanmu tak
langi tercium wangian khasmu. Sebab mati rasa karena keadaan.
Re.....
Setiap orang berhak atas cintanya masing-masing. Walau
meneguk pilu di bilik persembunyiannya.
Makassar, 10 November 2013
Kak ini keren, karya selanjutnya ditunggu
BalasHapus