Senin, 28 Juli 2014

Puisi "Re....."



Re.....


Re.....
Perhatikan embun di dedaunan saat fajar mulai menyingsing. Ada kekecewaan di sana. Seperti aku, daun yang tak pernah marah kepada matahari.

Re.....
Sepertinya kau tak paham tentang perumpamaan tadi. Kau regas segala pucuk pengharapan yang tadinya mekar, kini hanya tersisa ranting dan batangnya yang berdiri lesu.

Re.....
Kini ada kabut di depan mataku, sehingga tak nampak jelas keindahan dirimu. Dan kini bukanlah menyesalkan pertemuan. Namun belajar untuk mengikhlaskan keadaan.

Re.....
Tanganmu tak lagi kuraba sebab halus dan badanmu tak langi tercium wangian khasmu. Sebab mati rasa karena keadaan.

Re.....
Setiap orang berhak atas cintanya masing-masing. Walau meneguk pilu di bilik persembunyiannya.


Makassar, 10 November 2013

1 komentar :